Pengertian 7 LAYER OSI

Posted by Unknown on Tuesday 4 March 2014

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok vendor OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
·         Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
·         Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control  dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
·         Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI referensi model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile(GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IPDECnet dan IBMSystems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokoldapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut
Lapisan ke-
Nama lapisan
Keterangan
7
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTPFTPSMTP, dan NFS. Contoh : Telnet, HTTP, FTP, WWW Browser,
SMTP Gateway / Mail Client (eudora, outlook, Thebat)
• Mengkomunikasikan service ke aplikasi
• Interface antara jaringan dengan aplikasi sofware
6
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor redirector software seperti layanan workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)). Contoh : JPEG, GIF, ASCII, EBCDIC
5
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
• Bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan sessionsession
antar-layer diatasnya.
• Kontrol dialog antar peralatan / node.
• Koordinasi antar sistem-sistem dan menentukan tipe komunikasinya (simplex, half dulplex, full duplex)
• Menjaga terpisahnya data dari banyak aplikasi yang menggunakan jaringan
• Ex : SQL
4
Fungsi utama untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan. – Contoh : TCP, UDP, SPX
Selain fungsi diatas juga berfungsi sebagai :
• Melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data yang tersegmentasi (reassembling) dari upper layer menjadi sebuah arus data yang sama
• Menyediakan layanan tranportasi data ujung ke ujung.
• Membuat sebuah koneksi logikal antara host
pengirim dan tujuan pada sebuah internetwork
• Bertanggung jawab menyediakan mekanisme multiplexing
Multiplexing = teknik untuk mengirimkan dan menerima beberapa jenis data yang berbeda sekaligus pada saat yang bersamaan melalui sebuah media network saja.
• Layer transport bersifat Connectionless / Connection-oriented
• Akan membuat komunikasi yang connection-oriented dengan membuat sesion pada peralatan remote lain
• Proses 3 way-handshake
3
Fungsi utama untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat headeruntuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melaluiinternetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
Contoh : IP, IPX
Selain fungsi diatas juga berfungsi sebagai :
• Tidak peduli dimana lokasi suatu hostberada & isi paket data yang dibawa, karena L3 hanya peduli dengan network itu berada dan cara terbaik untuk mencapainya dan Menentukan lokasi network
• Mengangkut lalu lintas antar peralatan yang tidak terhubung secara local
• Ex :
– Paket diterima oleh interface router
– Router akan mencek alamat IP tujuan, lalu
• Router mencek alamat network tujuan pada routing table yang dimilikinya.
• Jika tidak ditemukan pada entri routing tablenya maka data akan di drop
• Jika ditemukan, Interface router akan melewatkan paket data dengan dibungkus menjadi frame data dan dikirimkan ke jaringan lokal/ interface router tetangga.

Routing table :
2
Fungsi utama untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras(seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub,bridgerepeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
Contoh : 802.3/ 802.2/ HDLC
Selain itu juga berfungsi sebagai berikut :
• Menyediakan transmisi phisik dari data
• Menangani notifikasi error, topologi jaringan, flow control
• Memastikan pesan-pesan akan terkirim melalui alat yang sesuai di LAN menggunakan hardware address (MAC)
• Media Access Control (MAC), 24 bit vendor code dan 24 bit serial numbernya
• Menerjemahkan dari layer network diatasnya ke bit-bit layer phisik dibawahnya
• Melakukan format pada pesan atau data menjadi pecahan-pecahan (data frame)
• Menambahkan header yang terdiri dari alamat h/w sources & destination (semacam informasi kontrol)
• Membentuk encapsulations yang membungkus data asli
• Encapsulations akan dilepas setelah paket di terima oleh layer dibawahnya
• Layer inilah yang mengidentifikasi peralatan pada network
• Pembungkusan ini akan berlanjut di hop lain sampai paket sampai ke tujuan
• Paket tidak akan berubah sepanjang pengiriman
• Perangkat layer ini switch & bridge, yang membaca frame yang melaluinya.
• Akan meletakan hardware address dalam sebuah filter table dan akan mengingat port mana yang telah menerima frame tersebut.
• Menentukan lokasi peralatan & memetakan peralatan pada network
• Jika ada frame dari hardware address yang tidak tercatat di filter tablenya maka akan melakukan broadcast ke semua segmennya & akan mengupdate filter tablenya.
1
Fungsi utama untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnyaEthernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana NetworkInterfaceCard (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Contoh : EIA/TIA-232, V.35

Selain fungsi diatas juga berfungsi sebagai berikut:
• Mengirim bit dan menerima bit

• Berkomunikasi langsung dengan jenis media transmisi
• Merepresentasikan bit ini tergantung dari media dan protocol yang digunakan
– Menggunakan frekuensi radio
State transition = perubahan tegangan listrik dari rendah ke tinggi dan sebaliknya
• Menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural dan fungsional, mempertahankan dan menonaktifkan hubungan fisik antarsistem.



{ 1 comments... read them below or add one }

pakde lutfi said...

MATERI KEREN SEKALI..MKASIH BOSS Q

Post a Comment